Selasa, 15 Maret 2016

NEGERI INI HAMPIR kehilangan AYAH !!!!

Berdasarkan survey di beberapa daerah yang pernah saya kunjungi, hal ini menggelitik saya untuk mengungkapkan apa yang selama ini terbendung dalam hati. Menekuni bidang Early Childhood Education tentu Lembaga Pendidikan anak usia dini adalah sasaran utama dalam beberapa pengamatan saya, dan kali ini kapasitas sosok seorang ayah menjadi objek observasi saya.
Well, hasilnya semua pengajar anak usia dini di PAUD di isi oleh kaum IBU, pantaslah jika negeri ini dijuluki fatherless country…..
Dalam era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini, padahal kita semua sepakat bahwa pola perkembangan prilaku baik keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan sejak usia dini. Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam ayat Alqur’an bahwa “manusia adalah khalifah di muka bumi ini” agar anak tangguh dan siap menjadi pemimpin kehidupan dimasa yang akan datang, berbangsa dan bernegara. Anak butuh MODEL, anak adalah peniru ulung yang akan mengimitasi semua yang ada disekitarnya. Apa yang terjadi saat usia dini sangat berpengaruh terhadap perkembangannya di masa yang akan datang. Lalu, Dimanakah AYAH sang pengajar utama???
Dunia AYAH saat ini adalah KOTAK yaitu: KORAN, TELEVISI dan KOMPUTER. Ayah akan merasa malu jika harus mengasuh anak apalagi yang masih bayi, budaya PATRIARKI masih sangat kental dalam budaya negeri kita tercinta ini. Banyak anak merasa YATIM sebelum waktunya, sebab AYAH tak hadir dalam kehidupannya.
Inul Qoyyim dalam kitab tahfatul maudud berkata:

“ Jika terjadi kerusakan pada anak, penyebab utamanya adalah AYAH !!! Ingatlah, bahwa seorang anak bernasab kepada AYAHnya bukan IBUnya. Nasab yang menunjuk pada anak, menunjukkan kepada siapa ALLAH SWT meminta pertanggungjawaban kelak”

Di dalam Alqur’an ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan, 14 diantaranya adalah dialog antara anak dengan AYAH, AYAH ternyata lebih banyak disebut dibandingkan dengan IBU. Mari, kita ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan anak, baik di rumah, di sekolah atau bahkan di Masjid. 
Dengan demikian, AYAH selalu hadir disaat sang anak membutuhkan sehingga anak merasa tentram dan nyaman dan hal ini menjadikan anak dengan AYAH merasa tak berjarak, anak merasa terlindungi, anak merasa ada tempat mengadu. 
Ibu memang Madrasah terbaik pertama bagi seorang anak, dan AYAH adalah Kepala dari madrasah tersebut, AYAH bertugas menentukan VISI & MISI pengasuhan bagi anak, sedangkan ibu bertugas untuk mengevaluasinya, sehingga hal ini membuat pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan sesuai dengan tahapan usianya tanpa ada satu tahap yang terlewatkan. Anak akan sangat merasa nyaman baik di rumah maupun di sekolah. 
Ibarat burung yang punya DUA sayap, anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi menggapai cita-cita mulianya, dan kedua sayap itu adalah AYAH dan IBU…

Jakarta, 15 Maret 2016
#panjang umur lelaki terhebatku J