Berdasarkan
survey di beberapa daerah yang pernah saya kunjungi, hal ini menggelitik saya
untuk mengungkapkan apa yang selama ini terbendung dalam hati. Menekuni bidang Early
Childhood Education tentu Lembaga Pendidikan anak usia dini adalah sasaran
utama dalam beberapa pengamatan saya, dan kali ini kapasitas sosok seorang ayah
menjadi objek observasi saya.
Well,
hasilnya semua pengajar anak usia dini di PAUD di isi oleh kaum IBU, pantaslah
jika negeri ini dijuluki fatherless country…..
Dalam
era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini, padahal kita semua sepakat bahwa pola
perkembangan prilaku baik keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan
sejak usia dini. Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam ayat Alqur’an bahwa
“manusia adalah khalifah di muka bumi ini” agar anak tangguh dan siap
menjadi pemimpin kehidupan dimasa yang akan datang, berbangsa dan bernegara.
Anak butuh MODEL, anak adalah peniru ulung yang akan mengimitasi semua yang ada
disekitarnya. Apa yang terjadi saat usia dini sangat berpengaruh terhadap
perkembangannya di masa yang akan datang. Lalu, Dimanakah AYAH sang pengajar
utama???
Dunia
AYAH saat ini adalah KOTAK yaitu: KORAN, TELEVISI dan KOMPUTER. Ayah akan
merasa malu jika harus mengasuh anak apalagi yang masih bayi, budaya PATRIARKI
masih sangat kental dalam budaya negeri kita tercinta ini. Banyak anak merasa
YATIM sebelum waktunya, sebab AYAH tak hadir dalam kehidupannya.
Inul
Qoyyim dalam kitab tahfatul maudud berkata:
“ Jika terjadi
kerusakan pada anak, penyebab utamanya adalah AYAH !!! Ingatlah, bahwa seorang
anak bernasab kepada AYAHnya bukan IBUnya. Nasab yang menunjuk pada anak,
menunjukkan kepada siapa ALLAH SWT meminta pertanggungjawaban kelak”
Di
dalam Alqur’an ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan, 14 diantaranya adalah
dialog antara anak dengan AYAH, AYAH ternyata lebih banyak disebut dibandingkan
dengan IBU. Mari, kita ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan anak, baik di
rumah, di sekolah atau bahkan di Masjid.
Dengan
demikian, AYAH selalu hadir disaat sang anak membutuhkan sehingga anak merasa
tentram dan nyaman dan hal ini menjadikan anak dengan AYAH merasa tak berjarak,
anak merasa terlindungi, anak merasa ada tempat mengadu.
Ibu
memang Madrasah terbaik pertama bagi seorang anak, dan AYAH adalah Kepala dari
madrasah tersebut, AYAH bertugas menentukan VISI & MISI pengasuhan bagi
anak, sedangkan ibu bertugas untuk mengevaluasinya, sehingga hal ini membuat
pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan sesuai dengan tahapan usianya tanpa
ada satu tahap yang terlewatkan. Anak akan sangat merasa nyaman baik di rumah
maupun di sekolah.
Ibarat
burung yang punya DUA sayap, anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi
menggapai cita-cita mulianya, dan kedua sayap itu adalah AYAH dan
IBU…
Jakarta, 15
Maret 2016
#panjang umur
lelaki terhebatku J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar